2. Pergerakan Awan dan Angin: Kadang-kadang, hujan bisa terjadi karena angin membawa tetesan air dari awan hujan yang berada di kejauhan. Angin tersebut dapat membawa hujan ke area di mana matahari masih bersinar terang.
3. Pembiasan Cahaya Matahari: Sinar matahari bisa menembus bagian tipis dari awan hujan, sehingga memungkinkan cahaya matahari dan hujan terjadi bersamaan. Cahaya ini kemudian bisa terbiaskan dan menciptakan ilusi bahwa hujan turun langsung dari area yang diterangi matahari.
BACA JUGA:Selain Unsri, Berikut 45 PTN Buka Jalur Mandiri KIP Kuliah, Cek Daftarnya di Sini!
Mitologi dan Budaya Populer
Fenomena hujan saat matahari bersinar tidak hanya menarik dari sisi ilmiah, tetapi juga memiliki tempat dalam mitologi dan budaya populer di berbagai belahan dunia.
Di beberapa budaya, fenomena ini dianggap sebagai tanda dari peristiwa yang tidak biasa atau bahkan magis. Misalnya:
- Di Indonesia, ada mitos yang mengatakan bahwa jika terjadi hujan saat matahari bersinar, maka ada harimau yang sedang menikah.
- Di Jepang, fenomena ini dikenal sebagai "kitsune no yomeiri" atau "pernikahan rubah", dan dianggap sebagai momen di mana makhluk mistis seperti rubah sedang merayakan pernikahan.
- Di beberapa bagian Afrika, hujan saat matahari bersinar dianggap sebagai berkah dan pertanda keberuntungan.
BACA JUGA:Serba-Serbi Universitas Sriwijaya Palembang
Hujan saat matahari bersinar adalah salah satu fenomena alam yang mengingatkan kita bahwa alam penuh dengan kejutan dan keindahan yang tak terduga.
Meskipun ada penjelasan ilmiah di balik kejadian ini, keindahannya tetap memukau dan memicu rasa takjub.
Apapun interpretasi budaya yang menyertainya, fenomena ini mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan dan menghargai keajaiban alam di sekitar kita. (*)