Dua tokoh besar dalam sejarah listrik pada akhir abad ke-19 adalah Thomas Edison dan Nikola Tesla. Edison terkenal karena penemuan bola lampu pijar yang praktis pada tahun 1879.
Ia juga mendirikan sistem distribusi listrik pertama yang berhasil di New York City pada tahun 1882, yang menggunakan arus searah (DC).
BACA JUGA:Sebelumnya Menurun Kini Bisa Kembalikan Kejayaan Lada Bangka Belitung
Di sisi lain, Nikola Tesla, seorang penemu Serbia-Amerika, memperkenalkan sistem arus bolak-balik (AC).
AC memiliki keunggulan dalam hal efisiensi transmisi jarak jauh dibandingkan DC.
Tesla bekerja sama dengan George Westinghouse untuk mengembangkan dan memasarkan teknologi AC.
Persaingan antara sistem AC dan DC ini dikenal sebagai "War of Currents".
Pada akhirnya, sistem AC menjadi standar karena efisiensinya yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Kapolsek Tebing Tinggi Polres Empat Lawang Resmi Dijabat AKP Elan Maruli
Pada abad ke-20, listrik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Penerapan listrik meluas ke berbagai bidang, termasuk industri, transportasi, komunikasi, dan rumah tangga.
Penemuan motor listrik, alat listrik rumah tangga, dan teknologi komunikasi seperti telepon dan radio semuanya bergantung pada listrik.
Evolusi teknologi komputer pada pertengahan abad ke-20 juga bergantung pada kemajuan dalam elektronik.
BACA JUGA:Simak Berikut 10 Tempat Wisata Tawangmangu untuk Liburan Idul Adha 2024 Bersama Keluarga
Transistor, yang ditemukan pada tahun 1947, merevolusi elektronik dan membuka jalan bagi komputer modern.
Teknologi semikonduktor, yang memungkinkan miniaturisasi sirkuit elektronik, menjadi fondasi bagi revolusi digital.