JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Indonesia tengah menyaksikan perdebatan menarik terkait infrastruktur telekomunikasi antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Luhut menyatakan bahwa Indonesia tidak lagi membutuhkan Base Transceiver Station (BTS) karena kehadiran Starlink.
Namun, pernyataan ini mendapat tanggapan langsung dari pihak Kominfo, yang mengedepankan pentingnya integrasi teknologi dan regulasi yang ada.
BACA JUGA:Kocak! Bintang Muda Spanyol, Lamine Yamal Akui Bawa PR Ke Euro
Luhut Binsar Pandjaitan membuat pernyataan kontroversial bahwa Indonesia tidak lagi membutuhkan BTS berkat kehadiran Starlink.
Menurut Luhut, teknologi satelit seperti Starlink lebih superior dalam menjangkau daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Starlink, yang merupakan proyek satelit dari SpaceX milik Elon Musk, dianggap mampu menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan dengan lebih efisien di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi tradisional.
Dalam pernyataannya yang dikutip dari CNBC, Luhut mengatakan, "Nggak perlu ada BTS-BTS-an, orang kita udah ada Starlink."
BACA JUGA:Akui Sudah Mendekati Akhir Karir, Cristiano Ronaldo: 'Saya Tidak Punya Banyak Waktu Lagi'
Pernyataan ini didasarkan pada potensi Starlink dalam menjangkau area yang sulit dijangkau oleh BTS konvensional, menawarkan solusi yang lebih modern dan efisien untuk kebutuhan telekomunikasi di Indonesia.
Menkominfo, Budi Arie Setiadi, merespons pernyataan Luhut dengan sikap yang lebih moderat.
Dalam rapat dengan DPR pad, Budi menyarankan agar pernyataan Luhut tidak dipermasalahkan.
Ia menegaskan bahwa teknologi BTS dan satelit seperti Starlink dapat saling melengkapi dalam menyediakan layanan telekomunikasi yang komprehensif di Indonesia.
BACA JUGA:Siti Badriah Akan Hibur Masyarakat Empat Lawang, Simak Berikut Jadwalnya!
"Jangan dikomentarin. Teknologi kan saling melengkapi," ujar Budi. Ia menambahkan bahwa Kominfo akan terus memastikan semua penyelenggara telekomunikasi mematuhi regulasi dan bersaing secara sportif.
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada teknologi baru seperti Starlink, BTS tetap memiliki peran penting dalam infrastruktur telekomunikasi nasional.