JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dalam beberapa minggu terakhir, situasi di industri penyedia layanan internet (ISP) di Indonesia semakin memanas.
Perseteruan antara ISP lokal dan pemerintah terkait kehadiran Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX, semakin memuncak.
Bahkan, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, turut memberikan komentar mengenai permintaan ISP lokal untuk mencabut hak dagang Starlink di Indonesia.
BACA JUGA:Sukses Perkenalkan Budaya Melayu, Upin & Ipin Bakal Dapat Adaptasi Game
Asosiasi ISP Lokal telah menyuarakan banyak kekhawatiran terkait keberadaan Starlink.
Mereka berargumen bahwa layanan internet satelit ini mengancam bisnis internet lokal yang sudah ada.
Keberadaan Starlink dianggap bisa mengganggu pasar dan menurunkan pendapatan ISP lokal yang telah beroperasi bertahun-tahun di Indonesia.
BACA JUGA:KPK Targetkan Penangkapan Harun Masiku dalam Sepekan, Sebut Sudah Mendeteksi Keberadaannya
Di sisi lain, netizen telah lama mengeluhkan mahalnya harga internet di Indonesia yang tidak sebanding dengan kecepatan yang ditawarkan.
Kehadiran Starlink dianggap sebagai jawaban atas masalah ini, menawarkan alternatif yang lebih cepat dan potensial dengan harga yang lebih kompetitif.
Ini menjadi ancaman serius bagi ISP lokal yang selama ini mendominasi pasar.
Dalam upaya mempertahankan pangsa pasar mereka, ISP atau penyedia layanan internet di Indonesia telah secara serempak menawarkan diskon besar untuk pengguna baru.
Pemangkasan harga yang ditawarkan sebelumnya bisa mencapai lebih dari 50%, dengan kecepatan internet yang lebih tinggi.
Langkah ini diambil untuk menarik dan mempertahankan pelanggan di tengah persaingan yang semakin ketat.