Sebelumnya, Subaru juga memastikan menutup pabrik perakitannya di Thailand.
Penutupan ini menjadi bagian dari tren yang lebih luas di industri otomotif Thailand yang tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk perlambatan ekonomi, rencana merger, dan meningkatnya biaya operasional.
Menurut catatan Federasi Industri Thailand (FTI), sudah ada sekitar 1.600 hingga 1.700 pabrik yang tutup pada awal tahun ini.
BACA JUGA:Terlibat Kasus Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor Warga Lorong Pompa Diamankan Polisi
Industri otomotif di Thailand sedang berjuang keras karena penjualan di pasar domestik yang lesu dan ekspor yang melambat dibandingkan negara-negara tetangga.
"Kita tidak bisa lagi dijuluki 'Detroit-nya Asia' karena Malaysia telah menggantikan kita," ungkap Ketua FTI Kriengkai Thiennukul.
Suzuki memiliki rencana ambisius untuk masa depan, dengan target melahirkan enam mobil listrik pada tahun 2030-2031.
Mobil listrik pertama Suzuki dijadwalkan mengaspal perdana di India tahun depan dan akan diekspor ke Jepang dan Eropa.
BACA JUGA:Apa Itu Pesut Mahakam: Harta Langka dari Sungai Mahakam Berikut Pembahasannya
Langkah ini menunjukkan komitmen Suzuki untuk beradaptasi dengan perubahan tren di industri otomotif global yang semakin bergerak menuju kendaraan ramah lingkungan.
Dengan menutup pabrik di Thailand dan fokus pada kendaraan listrik serta hybrid, Suzuki berusaha untuk menempatkan diri mereka sebagai pemimpin dalam industri kendaraan ramah lingkungan. (*)