Faktanya: Bagi kebanyakan pria, rambut rontok disebabkan oleh miniaturisasi, yaitu proses penipisan progresif rambut.
Folikel rambut dipicu untuk tumbuh dalam periode waktu yang lebih pendek, membuat rambut menjadi lebih lemah dan kecil.
BACA JUGA:Sarapan Sehat, Mood Ceria: Menu Pagi yang Harus Anda Coba
Proses ini tidak dapat dicegah sepenuhnya.
Namun, ketika tanda-tanda awal kerontokan rambut muncul, pengobatan atau operasi dapat menjadi opsi.
Pengobatan tertentu dapat membantu beberapa pria mempertahankan rambut mereka hingga lima tahun.
Mitos: Kadar Testosteron yang Tinggi Dapat Menyebabkan Kebotakan
Faktanya: Tingginya kadar testosteron tidak langsung menyebabkan kebotakan.
BACA JUGA:Pilihan Olahraga Terbaik untuk Menjaga Kesehatan di Usia 40-an
Namun, kelebihan testosteron diubah oleh tubuh menjadi dihidrotestosteron (DHT), yang dapat merusak folikel rambut.
Jika penyebab kerontokan rambut adalah kelebihan testosteron, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-androgen untuk memblokir efek DHT terhadap folikel rambut, sehingga mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kebotakan adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik dan hormonal.
Mengerti fakta di balik mitos-mitos umum ini dapat membantu individu mengambil langkah yang lebih tepat dalam menangani kebotakan.
BACA JUGA:Kaki Sering Kesemutan: Gejala Penyakit Apa?
Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang signifikan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. (*)