Nasib Rakyat Konstantinopel Setelah Ditaklukkan Oleh Pasukan Utsmaniyah

Kamis 30-05-2024,18:27 WIB
Reporter : Farel
Editor : Farel

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 oleh pasukan Utsmaniyah di bawah kepemimpinan Fetih Sultan Mehmet Khan merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah.

Setelah hampir dua bulan pengepungan yang intens, kota tersebut akhirnya jatuh ke tangan pasukan Utsmaniyah.

Namun, nasib warga sipil Konstantinopel setelah penaklukan tersebut menimbulkan berbagai kontroversi dan perdebatan.

Kejatuhan Kota: Sebuah Tragedi bagi Warga Sipil

BACA JUGA:Inilah 5 Deretan Jembatan Tertua di Indonesia Dibangun Sejak Zaman Hindia Belanda, Saksi Bisu Sejarah!

Ketika pasukan Utsmaniyah berhasil memasuki kota dan mengibarkan bendera mereka, kepanikan segera melanda warga sipil Konstantinopel.

Menurut Roger Crowley dalam bukunya "1453: Detik-detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim," ratapan "Kota telah hilang" terdengar di jalanan.

Warga kota berlarian kalang kabut, berusaha menyelamatkan diri dari kehancuran yang mendekat.

Konstantinopel, yang menolak untuk menyerah secara damai kepada pasukan Utsmaniyah, harus membayar mahal atas keputusannya.

BACA JUGA:Ngerinya Pulau Ular yang Terlarang Dikunjungi Manusia Banyak Terdapat Ular Ukuran Besar

Crowley menggambarkan bagaimana pasukan Utsmaniyah melakukan pembantaian tanpa pandang bulu, membunuh siapa saja yang mereka temui, baik pria maupun wanita.

Kota itu dipenuhi dengan kekacauan, dan banyak warga yang bersembunyi di gudang atau penampungan air bawah tanah untuk menghindari kekerasan.

Harta Rampasan dan Perbudakan

Setelah penaklukan, harta rampasan perang menjadi fokus utama bagi pasukan Utsmaniyah.

BACA JUGA:Arkeolog Israel Temukan Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun di Situs Kota Daud

Kategori :