RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pulau Kalimantan, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya, memiliki sebuah tradisi yang tak kalah mengerikan dan penuh makna, yakni Kayau atau Ngayau.
Tradisi ini bukan sekadar sebuah ritual, melainkan bagian dari upacara inisiasi yang penting bagi suku Dayak.
Dalam bahasa Dayak, kata "Kayau" berarti musuh.
Ngayau, yang secara harfiah berarti "memburu kepala musuh," adalah sebuah praktik kuno di mana kepala musuh dipenggal dan dijadikan simbol kemenangan serta kekuatan.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Batal Lakukan Kunjungan Ke Empat Lawang Pada Rabu 29 mei 2024
Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai aksi balas dendam atau perang, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan status sosial seseorang dalam komunitas Dayak.
Ngayau memiliki makna yang sangat dalam bagi suku Dayak.
Ketika seseorang berhasil memenggal kepala musuh dan membawanya kembali ke desa, kepala tersebut akan dikeringkan atau diawetkan.
Proses ini dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kepala tersebut dari malapetaka dan juga untuk mempertahankan nilai sakralnya.
BACA JUGA:Ini Dia Pantai Tercantik di Jogja, Punya Kolam Renang Alami
Kepala-kepala yang diawetkan ini kemudian dipajang sebagai bukti keberanian dan kekuatan, serta sebagai penjaga desa dari roh jahat.
Bagi suku Dayak, tindakan memenggal kepala musuh tidak semata-mata dilakukan atas dasar kebencian atau kekerasan.
Sebaliknya, ini adalah bagian dari sebuah ritual inisiasi yang bertujuan untuk menunjukkan kedewasaan, keberanian, dan kemampuan seorang pria dalam melindungi komunitasnya.
Seorang pria yang berhasil menjalankan tradisi Ngayau akan mendapatkan status yang lebih tinggi dan dihormati dalam masyarakatnya.
BACA JUGA:Inilah 8 Tips Agar Bunga Anggrek Dapat Mekar Sepanjang Tahun, Simpel dan Mudah Dilakukan!