RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Embracer, raksasa gaming yang semakin sering menjadi perbincangan, kembali berada di sorotan.
Setelah memecah diri menjadi tiga perusahaan, Embracer Group nampaknya menghadapi kekecewaan dengan salah satu game yang baru saja mereka rilis.
Dilaporkan baru-baru ini, Embracer Group menilai bahwa game terbaru mereka, Alone in the Dark Reboot, mengalami kegagalan.
Penilaian ini didasarkan pada penjualan yang tidak memenuhi harapan. Mengapa hal ini terjadi?
BACA JUGA:Game Terbaru dari Franchise Doom Bakal Diungkapkan pada Acara Xbox Games Showcase
Dalam laporan keuangan Embracer yang berakhir pada 31 Maret 2024, Embracer menyatakan bahwa game Alone in the Dark Reboot dan Outcast: A New Beginning tidak mencapai performa yang diharapkan dan berada di bawah ekspektasi manajemen.
Artinya, menurut perusahaan tersebut, kedua game tersebut gagal mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh Embracer untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Alone in the Dark Reboot merupakan versi terbaru dari seri yang populer di kalangan penggemar film horor klasik tahun 90-an.
BACA JUGA:Penemuan Papyri Kuno: Mengungkap Hubungan Centurion Romawi di Mesir
Game ini diharapkan menjadi penghormatan kepada para penggemar dengan menyajikan aktor-aktor terkenal.
Game reboot ini menampilkan Jodie Comer dan David Harbour dalam peran-peran video game mereka yang pertama kali.
Dengan para aktor berpengalaman ini, harapan dan ekspektasi terhadap game sangat tinggi.
Namun, sayangnya, game ini gagal menarik perhatian secara luas dari para gamer.
BACA JUGA:Runtuhnya Imperium Raksasa Britania: Penyebab dan Dampaknya
Bahkan menurut data dari SteamDB, game ini hanya mampu menarik jumlah pemain aktif secara bersamaan tertinggi sebesar 1.628 pemain saja.