Mengulik Perayaan Waisak Beberapa Tradisi di Berbagai Negara

Jumat 24-05-2024,13:56 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

3. Jepang.

Di Jepang, Waisak yang dikenal sebagai Hana-matsuri (Festival Bunga) dirayakan setiap tanggal 8 April, bertepatan dengan musim semi.

Perayaan ini melibatkan pembuatan replika kuil dengan patung Buddha kecil yang dihiasi bunga musim semi.

Umat Buddha di Jepang menuangkan ama-cha, teh herbal manis, pada patung Buddha kecil, melambangkan memandikan bayi yang baru lahir.

4. Korea Selatan.

Hari lahir Buddha di Korea Selatan dirayakan pada hari ke-8 bulan ke-4 kalender lunar.

BACA JUGA:Sekolah Kedinasan Terfavorit di Indonesia: Jaminan Karir dan Kualitas Pendidikan

Pada hari ini, kuil-kuil dihiasi dengan ribuan lampion berbentuk teratai yang melambangkan kesucian dan kebijaksanaan.

Festival Lentera Teratai (Yeon Deung Hoe) yang telah ada selama 1.200 tahun menjadi acara puncak perayaan, dengan pawai lentera dan replika Buddha yang indah.

5. Myanmar.

Di Myanmar, seluruh umat Buddha mengadakan upacara keagamaan di kuil-kuil saat Hari Buddha.

Mereka menutup semua kantor, toko, pasar, dan bank untuk melakukan kebaikan.

BACA JUGA:Sekolah Kedinasan Terfavorit di Indonesia: Jaminan Karir dan Kualitas Pendidikan

Tradisi yang khas adalah menyirami pohon suci Maha-Bodhi dengan air dari pot tanah liat, melambangkan upaya menjaga pohon tetap hidup di musim panas yang kering.

6. Nepal.

Di Nepal, Waisak dikenal sebagai Buddha Jayanti dan merupakan hari libur umum. Umat Buddha di Nepal biasanya mengenakan pakaian serba putih dan tidak makan daging.

Kategori :