Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter, Harga Minyak Dunia Berfluktuasi

Selasa 21-05-2024,13:25 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dunia politik dan pasar energi global terguncang setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter yang terjadi pada Senin (20/5/2024).

Helikopter yang ditumpangi Raisi jatuh saat melintasi daerah pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan.

Kecelakaan ini membawa dampak signifikan pada pergerakan harga minyak mentah di pasar internasional.

Seiring dengan kabar meninggalnya Raisi, harga minyak mentah Brent naik 41 sen atau 0,5% menjadi USD84,39 per barel, setelah sempat mencapai puncaknya di USD84,43, harga tertinggi sejak 10 Mei.

BACA JUGA:Mitos Tanaman Hias Sukulen yang Beredar, Ternyata Ini Faktanya

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak bulan Juni mengalami penurunan tipis sebesar 23 sen menjadi USD80,29 per barel, setelah sebelumnya mencapai USD80,35, level tertinggi sejak 1 Mei.

Kontrak bulan Juni akan berakhir pada hari Selasa, dengan kontrak bulan Juli yang lebih aktif naik 31 sen atau 0,4% menjadi USD79,89 per barel.

Kabar duka dari Iran menambah ketidakpastian di pasar energi yang sudah cukup bergejolak.

“Jika kesehatan sang ayah menurun, hal ini menambah lapisan ketidakpastian yang sudah melingkari pasar energi pagi ini menyusul berita bahwa Presiden Iran hilang (meninggal),” kata analis IG Markets, Tony Sycamore.

BACA JUGA:Rahasia Kecil Menuju Berat Badan Ideal: Jus Buah Pilihan yang Mempercepat Metabolisme

Dia menambahkan bahwa harga minyak WTI mungkin akan rebound lebih jauh menuju USD83,50 setelah naik di atas rata-rata pergerakan 200 hari di USD80,02.

Di tengah ketidakpastian pasar energi akibat meninggalnya Raisi, putra mahkota Arab Saudi juga membatalkan perjalanan ke Jepang.

Pembatalan ini disebabkan oleh masalah kesehatan sang ayah, Raja Salman, yang dikabarkan akan menjalani perawatan intensif karena menderita radang paru-paru.

Kantor berita Arab Saudi melaporkan pada hari Minggu bahwa Raja Salman, yang berusia 88 tahun, akan segera menjalani perawatan medis . Kondisi kesehatan Raja Salman yang memburuk semakin memperkeruh situasi di pasar minyak global.

BACA JUGA:Membangun Karir di Bidang Pertanian: 7 Sekolah Kedinasan Pertanian yang Patut Dipertimbangkan

Kategori :