BACA JUGA:Berikut Kata-kata Terbaik untuk Mengakhiri Chat Menurut Psikolog
Ia mendengar kabar tentang sebuah pusaka kerajaan yang konon memiliki kekuatan magis dan kekayaan yang tidak terbatas.
Tanpa pikir panjang, Dewi Anjani mencuri pusaka tersebut dan memanfaatkannya untuk memperkaya dirinya sendiri.
Namun, tindakannya itu memicu kemarahan dewa-dewa.
Mereka mengutuk kerajaan tersebut dan menyebabkan tanah di sekitar kerajaan mulai bergeser.
Air pun mulai naik dan menenggelamkan kerajaan beserta istana megahnya ke dasar laut.
BACA JUGA:Tragedi Kecelakaan Helikopter: Nasib Presiden Iran dalam Pertanyaan
Telaga Warna yang kita kenal saat ini dipercaya sebagai bekas dari kerajaan yang tenggelam akibat kutukan tersebut.
Legenda Telaga Warna mengandung berbagai pelajaran moral yang berharga.
Salah satunya adalah tentang bahaya keserakahan dan pentingnya bersyukur atas apa yang sudah dimiliki.
Keserakahan hanya akan membawa bencana dan kehancuran, sedangkan rasa syukur akan membawa kebahagiaan yang sejati.
Kisah tentang kerajaan yang tenggelam ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga harmoni dengan alam dan memperlakukan harta benda dengan bijaksana.
Keberlanjutan lingkungan dan kehidupan sosial dapat terancam jika manusia terlalu serakah dan tidak bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya alam.
Telaga Warna tidak hanya menjadi destinasi wisata yang memukau, tetapi juga sebuah tempat yang menyimpan kisah yang dalam dan makna yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Dengan menjaga dan merawat warisan budaya seperti ini, kita dapat memperkaya warisan budaya bangsa dan menjaga keberlangsungan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. (*)