Kepemimpinan Sultanah Taj ul-Alam juga mencerminkan peran wanita yang signifikan dalam sejarah Aceh.
Meski berada dalam lingkungan yang didominasi oleh laki-laki, beliau mampu menunjukkan bahwa wanita juga bisa memimpin dengan baik dan membawa kemajuan bagi negeri.
Keberhasilan Sultanah Taj ul-Alam menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya tentang pentingnya kesetaraan gender dan potensi wanita dalam bidang pemerintahan.
Selama 34 tahun masa pemerintahannya, Sultanah Taj ul-Alam berhasil menjaga kestabilan dan kemakmuran Aceh.
BACA JUGA:Garden Route: Keindahan Alam yang Mempesona Sepanjang 220 Kilometer
Kepemimpinannya yang bijaksana dan kebijakan yang pro-rakyat menjadikan Aceh tetap kuat dan berpengaruh di kawasan Asia Tenggara.
Warisan beliau masih dikenang hingga kini sebagai salah satu pemimpin besar dalam sejarah Aceh.
Sultanah Taj ul-Alam Safiatuddin Syah wafat pada tahun 1675, meninggalkan sebuah kerajaan yang stabil dan makmur, serta contoh kepemimpinan yang inspiratif bagi generasi mendatang.
Kisah hidupnya merupakan bukti bahwa dengan kebijaksanaan dan keteguhan hati, seorang pemimpin dapat membawa perubahan yang signifikan bagi bangsanya. (*)