RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di tengah kemegahan alam Bali, terdapat sebuah karya monumental yang menakjubkan, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Tapi tahukah Anda bahwa keindahannya tidak hanya berasal dari desainnya yang megah, tetapi juga dari material yang digunakan untuk menciptakannya?
Tersembunyi di balik keindahan visualnya, terdapat kisah menarik tentang penggunaan material khusus:
baja dan tembaga.
Baja digunakan sebagai struktur utama patung, menjadi tulang punggung yang kokoh yang memberikan dukungan dan kestabilan pada seluruh konstruksi.
BACA JUGA:Poltekbang Palembang Membuka Pendaftaran Jalur Non-Reguler untuk Tahun Akademik 2024/2025
Kekuatan baja memastikan bahwa patung dapat bertahan dalam berbagai kondisi cuaca dan beban struktural, menjadikannya tidak hanya sebuah karya seni yang megah tetapi juga tahan lama.
Dalam dunia konstruksi modern, penggunaan baja tidaklah asing.
Kekokohan dan keandalannya menjadikannya pilihan utama untuk berbagai proyek pembangunan besar, mulai dari gedung pencakar langit hingga jembatan yang melintasi lembah dalam.
Sementara baja memberikan struktur, tembaga memberikan kehidupan pada patung GWK.
BACA JUGA:Poltekbang Palembang Membuka Pendaftaran Jalur Non-Reguler untuk Tahun Akademik 2024/2025
Digunakan untuk membentuk kulit burung Garuda, tembaga menambahkan sentuhan keindahan dan kemegahan pada patung.
Lebih dari sekadar material, tembaga di sini melambangkan kekuatan dan kebebasan yang terkandung dalam simbolisme Garuda.
Tembaga telah lama digunakan dalam seni dan arsitektur karena keunikannya yang tak tertandingi.
Ketahanannya terhadap korosi membuatnya ideal untuk karya-karya yang terpapar elemen-elemen alam, sementara kemampuannya untuk diproses menjadi berbagai bentuk dan tekstur menjadikannya pilihan yang sempurna untuk menggambarkan detail-detail halus dalam seni patung.