MALUKU, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Benteng Belgica, sebuah monumen bersejarah yang megah, menggambarkan perjalanan panjang dan berliku dari masa lalu yang kini berubah menjadi destinasi pariwisata yang menawan.
Berlokasi di Pulau Naira, Maluku, benteng ini awalnya dibangun oleh bangsa Portugis pada abad ke-16 sebelum kemudian direnovasi oleh VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) pada tahun 1611 atas perintah Gubernur Jendral Pieter Both.
Dalam perjalanan sejarahnya, Benteng Belgica mengalami serangkaian perbaikan dan pembangunan ulang yang mencerminkan kekuatan dan keberanian para pemimpin pada zamannya.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Marlborough di Kota Bengkulu
Salah satunya adalah perintah dari Cornelis Speelman pada tahun 1669 untuk merenovasi benteng ini yang menelan biaya besar dan memakan waktu yang cukup lama.
Meski demikian, hasilnya adalah sebuah benteng yang mempesona dan mengagumkan, yang sejak itu menjadi simbol kekuatan VOC di daerah tersebut.
Namun, di balik kemegahan fisiknya, Benteng Belgica menyimpan banyak kisah tragis dan penuh intrik.
BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Sejarah Benteng di Indonesia: Jejak Warisan yang Megah
Korupsi dan masalah administrasi menjadi bayangan gelap di balik proyek-proyek pembangunannya, seperti yang terjadi saat komisaris Robertus Padbrugge gagal menyelesaikan penyelidikan atas biaya pembangunan benteng.
Pada masa penjajahan Belanda, Benteng Belgica menjadi saksi bisu dari perjuangan melawan kekuasaan kolonial.
Pemugaran yang dilakukan oleh Francois van Boeckholtz pada tahun 1795 sebagai persiapan menghadapi serangan Inggris menjadi momen penting dalam sejarah benteng ini.
BACA JUGA:Motor Listrik Honda EM1 e dan EM1 e Plus yang Ramah Lingkungan, Ini Skema Kreditnya
Namun, pada tahun 1796, benteng ini jatuh ke tangan Inggris setelah diserang secara berhasil.
Meski telah berabad-abad berlalu, Benteng Belgica masih berdiri tegak dengan kokohnya, menjadi saksi bisu dari masa lalu yang penuh warna.
Pada tahun 2015, benteng ini diakui sebagai salah satu Cagar Budaya, menambah pesonanya sebagai destinasi wisata yang menarik di Banda Neira.