RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sebuah penemuan menakjubkan baru-baru ini telah mengungkapkan wajah seorang wanita Neanderthal yang tinggal di Gua Shanidar di Kurdistan Irak sekitar 75.000 tahun yang lalu.
Temuan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan manusia prasejarah dan memberikan kesempatan untuk memahami lebih jauh tentang keberagaman manusia purba.
Tim arkeolog yang dipimpin oleh Dr. Emma Pomeroy dari Universitas Cambridge menemukan fragmen tengkorak Neanderthal ini pada tahun 2023.
Penggalian yang dilakukan di Gua Shanidar telah memberikan banyak penemuan penting tentang kehidupan manusia purba, tetapi penemuan ini sangatlah istimewa.
Melalui teknologi pemindaian dan rekonstruksi 3D, para peneliti dapat merekonstruksi wajah wanita Neanderthal ini dengan tingkat detail yang luar biasa.
BACA JUGA:Ketika Perawat Berubah Menjadi Peri Penakut: Mengungkap Mitos Suster Ngesot
Hasilnya adalah gambar yang memukau, menampilkan wajah seorang wanita Neanderthal yang mungkin tampak sangat berbeda dari stereotip yang sering kali kita bayangkan.
Wajah wanita Neanderthal ini menampilkan fitur yang menarik, termasuk rahang yang kuat, hidung lebar, dan alis yang tebal.
Penemuan ini menghapus stereotip bahwa Neanderthal adalah makhluk yang primitif atau kurang manusiawi.
Sebaliknya, mereka adalah spesies yang cerdas dan mampu beradaptasi dengan lingkungan mereka.
BACA JUGA:Misteri Sundel Bolong: Legenda Hantu Penjaga Kubur
Selain itu, penemuan ini juga menghadirkan pertanyaan tentang hubungan antara Neanderthal dan manusia modern.
Apakah mereka saling berinteraksi? Apakah mereka bertukar pengetahuan dan budaya?
Ini adalah pertanyaan yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut, tetapi penemuan seperti ini memberikan petunjuk berharga.
Gua Shanidar di Irak terbukti menjadi situs arkeologi yang sangat penting, tidak hanya karena penemuan wajah wanita Neanderthal ini, tetapi juga karena banyak temuan lainnya.