JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Chery Sales Indonesia memiliki rencana untuk mengekspor mobil buatan di Indonesia ke tiga negara Asia Tenggara.
Informasi ini disampaikan oleh Chief Operating Officer of Chery Sales Indonesia, Wang Peng, yang menyatakan bahwa jenama asal China ini berencana menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan basis ekspor ke tiga negara di ASEAN.
"Tahun ini kita punya rencana untuk mengekspor ke Filipina, Thailand, dan Vietnam. Kita sekarang sedang mengerjakan hal itu, mempersiapkannya baik dari regulasi pemerintah sana dan produksi. Itu target kita pada tahun ini," kata Wang Peng di Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2024).
BACA JUGA:Rumah Hantu Tua di Nagoya: Mitos dan Realitas Dibalik Tembok yang Retak
Chery juga telah melokalisasi produknya di Malaysia dan Thailand untuk pasar ASEAN.
Di Indonesia, Chery saat ini mengumumkan rencana untuk melakukan perakitan mobil di Malaysia secara Completely Knock Down (CKD) khusus untuk pemenuhan dalam negeri.
Empat model yang sudah diproduksi lokal di antaranya Omoda 5, Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, dan Omoda E5. Produksi tahap awal ini menggunakan pabrik rekanan yaitu PT Handal di Bekasi, Jawa Barat.
Wang Peng mengatakan bahwa kapasitas produksi Chery di pabrik rekanan tersebut mencapai 15 ribu unit per tahun.
"Jadi kalau pertumbuhan Chery juga terus baik mungkin kita akan tambah juga kapasitas. Untuk kapasitas produksi per bulannya, sekitar 1.000 unit sampai 1.500 unit," jelas dia.
Chery berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung penggunaannya di Indonesia.
BACA JUGA:Menelusuri Misteri: 5 Tempat Angker di Balikpapan Kota Beriman
Saat ini, Chery telah memiliki 60 dealer di seluruh Indonesia dengan 17 di antaranya memiliki standarisasi dan perlengkapan untuk melayani kendaraan listrik.
Lebih lanjut, 20 dealer Chery lainnya sedang dalam tahap persiapan untuk menyediakan layanan EV.
Chery mencatat pencapaian positif dalam penjualan Omoda E5, mobil listrik asal Tiongkok tersebut berhasil mendapatkan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebanyak 3.600 unit. (*)