BUKITTINGGI, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Jam Gadang, landmark ikonik yang menjulang tinggi di kota Bukittinggi, Sumatera Barat, bukan hanya sekadar penanda waktu, tetapi juga menyimpan misteri yang menarik perhatian pengunjung dan penduduk setempat.
Salah satu misteri yang paling mencolok adalah penulisan angka Romawi pada jam ini yang tidak sesuai dengan konvensi umum.
Mari kita telusuri lebih jauh tentang sejarah, keunikan, dan misteri yang terkandung di dalam Jam Gadang.
BACA JUGA:Keajaiban dan Misteri Danau Kembar: Legenda Monster danau dan Eksplorasi Alam Gaib
Sejarah Jam Gadang
Jam Gadang, yang secara harfiah berarti "jam besar" dalam bahasa Minangkabau, telah menjadi simbol kota Bukittinggi sejak dibangun pada tahun 1926.
Dirancang oleh arsitek Belanda, Jam Gadang memiliki fungsi utama sebagai penanda waktu dan juga sebagai simbol kebanggaan lokal.
Angka Romawi yang Unik
Salah satu ciri khas yang menarik dari Jam Gadang adalah penulisan angka Romawi pada wajahnya.
Daripada menggunakan penulisan standar "IV" untuk angka empat, Jam Gadang menampilkan angka tersebut sebagai "IIII".
BACA JUGA:Misteri Tersembunyi di Balik Keindahan Danau Singkarak: Mitos, Legenda, dan Realitas
Ini merupakan sebuah varian yang jarang ditemui dalam penulisan angka Romawi pada jam-jam tua.
Misteri di Balik Penulisan Angka Romawi
Penulisan angka Romawi yang tidak konvensional ini memunculkan berbagai spekulasi dan teori di kalangan masyarakat.
Salah satu teori yang paling menarik adalah bahwa penulisan "IIII" tersebut bukanlah semata-mata sebuah kebetulan, tetapi sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.