BACA JUGA:Misteri di Tol Padalarang: Perjalanan Ajaib Dokter Cantik Menemukan Istana, Masjid, dan Kota Megah
Oleh karena kehidupan yang tidak menetap, suku Ameng Sewang tidak memiliki tempat tinggal permanen.
Mereka hanya membangun gubuk kecil di pinggir pesisir atau mendiami sampan-sampan di daerah pantai.
Jika sedang tidak memancing, masyarakat biasanya berkumpul di pinggir pantai sambil merokok bersama seluruh anggota keluarga.
Mayoritas suku Ameng Sewang beragama Islam atau muslim.
BACA JUGA:Inyiak Balang: Harimau Penjaga dan Legenda Masyarakat Minangkabau
Maka dari itu, masyarakat terlarang untuk mengonsumsi minuman keras sekalipun hanya meminum tuak nira.
Masyarakat ini hanya menyukai rokok dan tidak segan menghabiskan beberapa bungkus rokok setiap hari.
2. Suku Bangsa Lom
Suku bangsa Lom merupakan salah satu Suku Yang Ada Di Bangka Belitung.
BACA JUGA:Ditembak Tak Mempan, Dipenggal Tak Meninggal! Mengenal Rawa Rontek, Ilmu Kuno Pulau Jawa
Suku bangsa Lom juga menjadi suku bangsa tertua di Bangka Belitung.
Menurut para sejarawan, suku bangsa ini berasal dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri karena enggan untuk memeluk agama Islam.
Maka dari itu, kelompok masyarakat ini lebih suka mendiami wilayah pedalaman dan hutan untuk menghindari interaksi dengan masyarakat sekitar.
Pada tahun 1973, Suku Bangsa Lom terpecah menjadi dua bagian yaitu Suku Lom Luar dan Suku Lom Dalam. Suku Lom Luar adalah suku Lom yang turun gunung pasca terbukanya lahan baru untuk pemukiman.
BACA JUGA:Jangan Pernah Menolak Tawaran Makanan di Bangka Belitung, Ini Alasannya!