RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID-
Di Tanah Bugis, Sulawesi Selatan, terdapat satu makhluk gaib yang menjadi momok menakutkan bagi penduduk setempat: Kalimpau.
Dalam legenda masyarakat Bugis, Kalimpau adalah salah satu dari banyak makhluk gaib yang paling ditakuti.
Alasan ketakutan terhadap Kalimpau berasal dari kebiasaannya menculik dan menyembunyikan orang dalam jangka waktu tertentu.
Menurut cerita turun-temurun, korban yang disandera oleh Kalimpau bisa melihat orang yang mencarinya, sementara pencari tidak dapat melihat korban.
BACA JUGA:Misteri di Balik Pohon Beringin Berselimut Kain Bali di Tawangmangu
Pada awal tahun 2018, Kalimpau membuat teror di Bulu Dongi, Desa Pesse, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng. Korban terbarunya adalah seorang kakek berusia 75 tahun bernama Nurdin alias Lahedding.
Saat itu, Lahedding hendak menuju rumah anaknya dengan berjalan kaki melintasi kawasan hutan adat, yang konon menjadi tempat berkeliarnya Kalimpau.
"Dia hilang secara misterius waktu itu, warga percaya dia diculik Kalimpau," ucap Halim, salah seorang warga setempat.
Kawasan hutan adat tersebut memang dikenal sebagai tempat yang sarat dengan cerita mistis. Warga yang masuk ke dalamnya sering kali tersesat dan sulit untuk keluar.
BACA JUGA:Arwah Terlupakan: Asal-Usul Kapal Hantu di Alam Mistis Danau Toba
"Kalau tidak salah ingat dia hilang selama tiga hari dua malam, Satpol PP dan Tim Reaksi Cepat Basarnas Soppeng berusaha mencari keberadaan Lahedding," ucap Lamade, warga lainnya.
Namun, proses pencarian tidaklah mudah. Beberapa tim pencari bahkan mengalami kesurupan dalam usaha mencari Lahedding.
Hingga pada akhirnya, paranormal pun dilibatkan untuk membantu mencari keberadaan pria tua tersebut.
"Ada tiga sampai empat orang pencari keberadaan Lahedding itu kesurupan. Orang pintar yang terlibat dalam proses pencarian bahkan kesulitan menghadapi Kalimpau ini," jelas Lamade.
BACA JUGA:Legenda Naga dan Batu Gantung di Danau Toba: Memelihara Warisan Mistis
Legenda tentang Kalimpau terus menjadi cerita yang menegangkan bagi masyarakat Tanah Bugis, menyisakan tanda tanya besar tentang keberadaan makhluk gaib tersebut di alam mereka. (*)