RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID-
Di tengah hamparan pegunungan yang megah dan lembah yang hijau di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terdapat sebuah legenda yang telah diwariskan turun-
temurun oleh masyarakat setempat. Legenda ini mengisahkan tentang Buntu Sarira, sebuah tempat suci yang menjadi simbol kepercayaan dan kebudayaan unik masyarakat Toraja.
Namun, di balik keindahan dan keramatannya, tersimpan kisah menarik tentang seseorang yang mencuri di surga.
Buntu Sarira, secara harfiah berarti "batu yang tidak tumbuh" dalam bahasa Toraja, adalah situs pemakaman kuno yang menjadi pusat upacara adat dan ritual keagamaan bagi suku Toraja.
BACA JUGA:Ritual dan Upacara Adat: Memahami Kehidupan Magis dalam Budaya Tana Toraja
Setiap tahun, ribuan orang berkumpul di sini untuk memperingati leluhur mereka dan memuliakan tradisi nenek moyang.
Menurut legenda, kisah "Seseorang yang Mencuri di Surga" bermula dari kejadian tak terduga yang terjadi pada suatu malam yang gelap dan hening di Tana Toraja.
Seorang pria dari desa yang amat dihormati dan dianggap saleh, bernama Tano, memutuskan untuk menjelajahi gua-gua yang tersembunyi di pegunungan sebagai bentuk pengabdian spiritualnya.
Namun, dalam perjalanannya, Tano menemukan sesuatu yang tak terduga: selembar kain sutra yang amat indah, tergantung di pintu masuk gua yang terpencil.
BACA JUGA:Melihat Misteri Pradaban Suku Paloh, Ada Apa Yah?
Tanpa pikir panjang, Tano merasa terpikat oleh keindahan kain itu dan mengambilnya. Dia yakin bahwa kain tersebut adalah anugerah dari dewa dan bahwa tidak akan ada yang keberatan jika dia mengambilnya.
Namun, setelah kain tersebut diambil, terjadi kejadian yang mengguncang Tana Toraja. Tanah gemetar, petir menyambar, dan hujan deras turun dari langit. Tano sadar bahwa tindakannya telah menyebabkan kemarahan dewa.
Keesokan harinya, seluruh masyarakat Tana Toraja berkumpul di Buntu Sarira untuk memohon ampun dan mengadakan upacara khusus untuk meredakan kemarahan dewa.
Tano, yang merasa sangat menyesal atas perbuatannya, memimpin prosesi ini dengan penuh kesedihan dan penyesalan. Dia bersumpah untuk tidak pernah lagi mencuri atau merampok, baik di bumi maupun di surga.