Kehancuran Kekaisaran Romawi: Ketika Peradaban Raksasa, Hilang Kedigdayaannya

Senin 22-04-2024,18:37 WIB
Reporter : M Farrel
Editor : M Farrel

Kekaisaran Romawi juga terpengaruh oleh masalah ekonomi dan politik internal.

Korupsi, inflasi, dan ketidakstabilan politik merusak pemerintahan pusat dan mengganggu perekonomian kekaisaran.

Banyak petani dan warga kecil terjebak dalam hutang dan ketergantungan pada pemilik tanah yang kaya, sementara kekaisaran kehilangan sumber daya dan pendapatan yang diperlukan untuk mempertahankan struktur sosial dan militernya.

BACA JUGA:Pura Luhur Batukaru: Tempat Suci yang Memikat di Bali

Pembagian Kekaisaran

Di tengah krisis ekonomi dan serangan bangsa Barbarian, Kekaisaran Romawi terpaksa membagi diri menjadi dua bagian: Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur.

Meskipun upaya untuk memperkuat kedua bagian kekaisaran tersebut dilakukan, pembagian ini melemahkan kekuatan Romawi secara keseluruhan dan membuatnya lebih rentan terhadap serangan musuh.

Runtuhnya Romawi Barat

Pada tahun 476 Masehi, Kekaisaran Romawi Barat mengalami kehancuran saat Odoacer, seorang pemimpin Barbarian, menumbangkan Kaisar Romulus Augustulus.

BACA JUGA:Misteri Bali: Menelusuri Keangkeran dan 10 Tempat Seram dan Mistis di Pulau Dewata

Meskipun banyak sejarawan menunjuk pada peristiwa ini sebagai titik akhir dari Kekaisaran Romawi Barat, sebenarnya proses kehancuran kekaisaran tersebut telah berlangsung bertahun-tahun sebelumnya.

Runtuhnya Romawi Barat menandai akhir dari dominasi Romawi di Eropa Barat dan mengakhiri satu dari dua kekaisaran yang dulu kuat dan megah.

Warisan dan Pengaruh

Meskipun Kekaisaran Romawi runtuh, warisan dan pengaruhnya tetap hidup dalam budaya, politik, dan hukum Eropa.

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Hutan Bambu Pengger: Tempat Terlarang di Desa Kubu, Karangasem

Bahasa Latin, sistem hukum Romawi, dan tradisi politik Romawi tetap berpengaruh dalam pembentukan peradaban Barat.

Kategori :