RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Takbiran merupakan salah satu tradisi yang sangat dirayakan oleh umat Islam di Indonesia dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Namun, tanggal pelaksanaan takbiran bisa bervariasi setiap tahunnya tergantung pada perhitungan kalender Islam.
Tradisi takbiran jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan Hijriyah, yang merupakan bulan setelah bulan Ramadhan berakhir.
Namun, perhitungan pasti tanggal takbiran dapat bervariasi, terutama karena penentuan awal bulan baru dalam kalender Hijriyah bergantung pada observasi bulan sabit atau metode hisab (perhitungan).
BACA JUGA:Prediksi dan Penetapan Hari Raya Idul Fitri 2024: Antara Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah
Di Indonesia, beberapa lembaga Islam, seperti Kementerian Agama Republik Indonesia dan organisasi-organisasi Islam lainnya, umumnya memberikan pengumuman resmi mengenai tanggal pelaksanaan takbiran berdasarkan hasil perhitungan dan kesepakatan bersama.
Perhitungan untuk menentukan awal bulan baru dalam kalender Hijriyah dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti hisab (perhitungan matematis), rukyat (pengamatan langsung bulan sabit), atau berdasarkan penentuan awal bulan dari negara-negara mayoritas Muslim lainnya.
Namun, kadang-kadang perbedaan pendapat terjadi antara lembaga-lembaga Islam dalam menentukan awal bulan baru, yang mengakibatkan perbedaan tanggal pelaksanaan takbiran.
Meskipun demikian, takbiran tetap menjadi momen yang dinantikan dan disambut dengan sukacita oleh umat Islam di Indonesia.
BACA JUGA:Kampung 7 Desa Babatan Dilanda Kebakaran Usai Santap Sahur 5 Rumah Jadi Korban
Tradisi ini biasanya dilakukan dengan mengumandangkan takbir (Allahu Akbar) secara berjamaah, baik di masjid-masjid, lapangan terbuka, maupun di jalanan.
Takbiran juga sering diiringi dengan parade kembang api, pawai bedug, dan berbagai kegiatan meriah lainnya yang menandai akhir bulan suci Ramadhan dan memperingati kemenangan spiritual umat Islam setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Dalam esensi, takbiran merupakan ekspresi kegembiraan dan syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT serta kesempatan untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
Meskipun tanggal pelaksanaannya bervariasi, semangat takbiran tetap menjadi pengikat kebersamaan umat Islam dalam merayakan kebahagiaan Idul Fitri. (*)