RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penggunaan mobil dengan transmisi otomatis (matik) sering dianggap lebih mudah daripada mobil manual karena pengoperasiannya yang lebih sederhana.
Namun, ada aturan khusus yang harus diperhatikan saat menghadapi tanjakan agar tidak merusak transmisi matik.
Saat berhenti di jalan menanjak, penting untuk tidak menahan atau menggantung pedal gas agar mobil tetap tertahan dengan mengimbangi gas dan tuas transmisi tetap pada posisi D.
BACA JUGA:Dapil 4 Pendopo Dikuasai PAN, Ini 6 Besar Perolehan Suara Parpol dan Potensi Caleg yang Bakal Duduk
Hal ini disampaikan oleh Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic.
Menahan gas saat berhenti di tanjakan dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi matik secara permanen.
"Ketika transmisi dipaksa bergerak dalam kondisi terbebani oleh gaya dorong ke belakang saat menanjak, akan membuat transmisi bekerja lebih keras daripada biasanya," ujar Hermas.
Tekanan oli transmisi yang meningkat untuk mengimbangi gaya dorong ke belakang dapat menyebabkan transmisi lebih cepat panas dan akhirnya mengalami overheating, yang dapat mengakibatkan hilangnya tenaga transmisi.
Mengatasi tanjakan dengan mobil matik seharusnya tidak berbeda dengan mobil manual. Keduanya membutuhkan momentum untuk mengurangi potensi tergelincir.
Momentum ini membantu menyalurkan tenaga transmisi dengan baik.
BACA JUGA:Mengulik Cerita Keajaiban Supranatural di Kampung Lalang, Medan Sumatra Barat Penampakan Hantu
"Transmisi matik memiliki karakter penyaluran tenaga yang halus. Jika berhenti di tengah tanjakan, sebaiknya pindah ke posisi transmisi terendah agar mendapat torsi maksimal, kemudian kembali ke posisi D setelah melewati tanjakan," tambah Hermas. (Pad)