Dewa Dapur, yang mengunjungi setiap rumah tangga selama bulan ke-12 tahun dalam kalender China, menjadi fokus persembahan makanan manis sebelum Malam Tahun Baru.
BACA JUGA:Membuka 11 Misteri Daerah Jambi, Salahsatunya Keajaiban Alam di Air Terjun Buluh Cina
BACA JUGA:Bukan Makanan Biasa Ternyata Ini Manfaat Petai Cina untuk Kesehatan
Ritual ini diharapkan membawa laporan manis kepada Kaisar Giok di langit tentang perilaku baik mereka sepanjang tahun.
Meskipun ritual membakar dupa dan uang kertas telah mulai jarang dilakukan, namun tradisi menyajikan makanan manis masih dipegang dengan erat oleh banyak keluarga.
4. Jangan Mencuci
Kepercayaan bahwa mencuci rambut dan pakaian selama dua hari pertama Tahun Baru Imlek dapat membawa kemakmuran telah memengaruhi banyak orang untuk menghindari tindakan mencuci.
BACA JUGA:Legenda Orang Basap | Asal-Usul Orang Cina di Kalimantan
Hal ini menjadi bagian dari tradisi yang dijunjung tinggi untuk mengamankan keberuntungan di masa mendatang.
5. Tinggal di Rumah
Hari ketiga Tahun Baru Imlek dianggap sebagai Scarlet Dog Day, dimana masyarakat menghindari keluar rumah untuk menghindari pertemuan yang tidak disengaja dengan Dewa Kemarahan.
Ini adalah contoh lain dari kepercayaan yang masih dipegang kuat oleh masyarakat, mengilustrasikan betapa dalamnya penghormatan terhadap tradisi yang turun-temurun.
BACA JUGA:Siswi Ini SMP Kritik Perusahaan Cina Malah Dilaporkan Pemkot Jambi, Mahfud: Saya Akan Bantu
BACA JUGA:Sang Pelindung Terbakar: Rahasia Meriam Sultan Melaka di Bukit Cina
Dibalik gemerlapnya perayaan, tradisi-tradisi seperti ini menghidupkan kembali keajaiban dan kepercayaan nenek moyang, memperkaya makna dan warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat Tiongkok modern. (*)