BACA JUGA:Gelar Rakor Teknis Bersama Panwascam, Bawaslu Tegur Anggota yang Tak Hadir
Wisata bebas visa di beberapa negara Muslim seperti Malaysia dan Indonesia meningkatkan perjalanan dengan pesawat berbiaya rendah juga menjadi penyebab orang-orang dari negara Muslim mengikuti tur di Jepang.
Meningkatnya fasilitas untuk Muslim untuk melayani konsumen Muslim dengan lebih baik dari seluruh dunia, banyak restoran telah berusaha lebih keras untuk memastikan bahwa mereka memiliki makanan halal.
Mereka juga berusaha untuk mendapatkan sertifikasi halal.
BACA JUGA:Sebastien Haller Pimpin Pantai Gading ke Final Piala Afrika
Tiket perpindahan agama yang rendah, umat Islam yang lahir dari orang tua Muslim terlepas dari tempat lahirnya cenderung menganut agama Islam.
Mereka mengidentifikasi diri sebagai Muslim Jepang di Jepang.
Oleh karena itu, Jepang jelas meningkatkan upaya mereka untuk memperkenalkan lebih banyak toleransi, penerimaan, dan harmoni dalam masyarakat mereka untuk memahami Islam yang terus menerus disalahpahami oleh dunia.
Memang agak mengejutkan karena yang kita ketahui, Jepang adalah negara dengan mayoritas agama non, dan warganya banyak yang tidak memiliki agama.
BACA JUGA:Arsenal Berpotensi Juara di Liga Champions
Jadi fenomena di Jepang ini membuat umat Islam kaget. Alhamdulillah, bahwa agama Islam bisa diterima dengan baik di sana.
Ini justru berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Arab Saudi, di mana rakyatnya banyak yang ateis, padahal negara Arab adalah awal terlahirnya Islam di sana.
Bagaimana ini bisa terjadi? Dalam satu dekade terakhir, muncul fenomena menarik terkait agama yang dianut penduduk Arab.
Fenomena tersebut adalah kenaikan penganut ateisme.
BACA JUGA:Seleksi MTQ Kecamatan Lintang Kanan, Persiapan Mencari Bibit Unggul untuk MTQ Kabupaten
Pada 2019, terjadi peningkatan persentase penduduk yang tidak beragama dari awalnya hanya 8% pada 2013 menjadi 13% pada 2019.