RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Carok, sebuah fenomena konflik fisik di Jawa Timur, terutama di Pulau Madura, seringkali melibatkan pertikaian yang dapat berujung pada cedera atau kematian.
Namun, apakah Al-Quran memiliki ayat yang berkaitan dengan carok?
Menurut KH Nur Fauzi Palestin, Sekretaris MUI Jawa Timur, ayat yang berkaitan dengan carok dapat ditemukan dalam surat Al-Ma'idah ayat 28.
BACA JUGA:Orang Madura Pencinta Asin dan Pedas, Ini Karakter Unik Lainnya!
لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَىَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِى مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَدِىَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
Ayat ini mencita-citakan perdamaian dan menegaskan bahwa membunuh tanpa alasan yang benar adalah perbuatan yang melanggar aturan Allah SWT.
BACA JUGA:Keistimewaan Orang Madura yang Membawa Kesuksesan, Ini Kunci Utamanya!
Ayat tersebut menggambarkan situasi awal manusia, di mana Qabil dan Habil terlibat pertikaian.
Namun, Kiai Fauzi menekankan bahwa ayat tersebut tidak melegitimasi carok sebagai budaya, seiring dengan peringatan Allah dalam surat Al-Maidah ayat 32.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ
Artinya: “Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
BACA JUGA:Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga kehidupan manusia dan bahwa membunuh satu orang sama saja dengan membunuh seluruh umat manusia.