BANDUNG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kota Cirebon, yang terletak di pantai utara Jawa Barat, memiliki sejarah yang panjang dan kaya.
Kota ini merupakan salah satu kota tertua di Indonesia, yang didirikan pada abad ke-15 oleh Sultan Cirebon I, Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana.
Selain memiliki banyak situs bersejarah, seperti Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, Cirebon juga terkenal dengan warisan budaya dan kulinernya yang unik dan beragam.
Salah satu produk kuliner yang menjadi ciri khas Cirebon adalah terasi atau belacan, yaitu bumbu dapur yang terbuat dari udang rebon yang difermentasi.
BACA JUGA:Berikut Langkah-langkah Pembuatan Belacan Asli Bangka Belitung
Terasi Cirebon memiliki rasa yang khas dan lezat, yang dapat menambah cita rasa berbagai masakan, seperti nasi jamblang, tahu gejrot, empal gentong, dan lain-lain.
Terasi Cirebon juga menjadi oleh-oleh favorit bagi para wisatawan yang mengunjungi kota ini, karena memiliki daya tahan yang lama dan mudah dibawa.
Terasi Cirebon memiliki jejak sejarah yang erat kaitannya dengan pendiri kota ini, Pangeran Cakrabuana.
Menurut legenda, Pangeran Cakrabuana pernah menjelajah pantai untuk mencari udang rebon, yang kemudian diolah menjadi terasi.
BACA JUGA:Sejarah Penyebaran Islam dari Cirebon Hingga Terbentuknya Desa Kapunduhan Terdapat Tujuh Sumur
Proses pembuatan terasi Cirebon melibatkan penggilingan udang rebon, pengeringan, dan fermentasi dalam wadah tertutup, yang membutuhkan waktu sekitar dua bulan.
Metode tradisional ini masih dipertahankan hingga saat ini oleh para produsen terasi Cirebon, khususnya di Kanci Kulon, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Cirebon.
Kanci Kulon dikenal sebagai pusat produksi terasi Cirebon, yang memiliki lebih dari 100 pengrajin terasi.