Jin-jin jahat yang merasuk ke dalam tubuh pemilik Pancasona dianggap sebagai pemicu penggunaan kekuatan ini untuk tujuan yang kurang baik.
Pengguna Pancasona diyakini kebal terhadap senjata apapun dan bisa memulihkan dirinya sendiri apabila terluka.
Mereka juga bisa melakukan "astral projection" atau jiwa mereka yang keluar dari tubuh fisik mereka.
Hal ini menimbulkan stigma bahwa ajian Pancasona memiliki sisi gelap yang perlu diwaspadai.
BACA JUGA:Jika Berkunjung ke Babel Jangan Coba-Coba Menepuk Air di Kolong, Ini Alasannya!
Kontroversi dan Pertentangan Terhadap Ajian Pancasona
Meskipun keunikan dan kehebatan Pancasona menjadi daya tarik, ilmu ini juga mendapatkan kritik dan pertentangan di masyarakat.
Beberapa anggota masyarakat percaya bahwa pemahaman dan penerapan Pancasona harus diawasi secara ketat untuk mencegah penyalahgunaan kekuatan ini demi kebaikan bersama.
Pelestarian Kearifan Lokal atau Ancaman Tersembunyi?
Dalam memahami Pancasona, perdebatan antara pelestarian kearifan lokal dan potensi ancaman tersembunyi muncul.
BACA JUGA:Mengulik Wetu Telu: Falsafah Tradisional Desa Bayan yang Harmonis
Bagaimana menjaga kekayaan tradisional sambil memastikan bahwa kekuatan ini tidak disalahgunakan menjadi tugas berat yang harus dihadapi oleh komunitas yang memegang tradisi ini.
Pancasona, dengan segala kontroversi dan daya tariknya, tetap menjadi ilmu yang mencerminkan keunikan budaya Indonesia.
Bagaimanapun juga, pemahaman dan penggunaan ajian ini memerlukan keseimbangan yang hati-hati agar tetap menghormati nilai-nilai etika dan moral dalam masyarakat yang beraneka ragam ini. (Rel)