RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sepakbola, olahraga yang menyajikan drama, kegembiraan, dan terkadang, mitos yang menyelimuti kejutan tak terduga.
Salah satu mitos yang sering kali menjadi bahan obrolan di dunia sepakbola adalah tentang juara bertahan Piala Dunia yang diyakini akan menghadapi kesulitan lolos dari babak grup di edisi selanjutnya.
Mitos yang Menyelimuti Juara Bertahan
Seiring berjalannya waktu, mitos ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari percakapan sepakbola.
Beberapa pendukung sepakbola meyakini bahwa juara bertahan Piala Dunia harus berhadapan dengan semacam "kutukan" yang membuat mereka kesulitan mengulangi keberhasilan di turnamen berikutnya.
Pertanyaannya, benarkah mitos ini memiliki dasar atau hanya sekadar cerita belaka?
Sejarah Mencatat Kejadian Menarik
Sejarah Piala Dunia menyajikan beberapa contoh menarik terkait dengan mitos ini.
Tim-tim besar yang pada satu tahun mengangkat trofi bergengsi kemudian terkesan sulit melanjutkan perjalanan mereka di edisi berikutnya.
Sebagai contoh adalah Italia yang menjadi jawara Piala Dunia edisi 2006, sayangnya Gli Azzuri gagal di edisi 2010.
BACA JUGA:Hujan Lebat Intai Sumsel Sepekan Mendatang
Kemudian ada Spanyol, juara edisi 2010 yang gagal lolos di edisi berikutnya yakni 2014.
Jerman yang merupakan juara di tahun tersebut, menambah rekor kutukan ini setelah gagal melaju ke babak knock-out di 2018.
Namun, apakah ini hanya kebetulan atau ada faktor-faktor tertentu yang dapat diidentifikasi?