Legenda Orang Bunian Jambi: Makhluk Halus Penyuka Hutan, Penghuni Gunung Kerinci

Kamis 18-01-2024,20:12 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

JAMBI, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Jambi, sebuah provinsi di Indonesia, tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena kaya akan warisan budaya yang mendalam.

Salah satu elemen menarik dari mitos dan legenda Jambi adalah cerita tentang Orang Bunian.

Makhluk halus yang dipercaya sebagai penyuka hutan dan penghuni Gunung Kerinci.

Legenda ini memberikan sentuhan magis pada kekayaan alam Jambi, menarik perhatian para peneliti budaya dan pecinta cerita rakyat untuk menjelajahi lebih jauh kisah mistis yang terjalin dalam budaya masyarakat Jambi.

BACA JUGA:Gunung Padang: Piramida Tertua yang Dibuat Manusia, Ini Fakta Hasil Penelitiannya!

Orang bunian, makhluk halus yang menjadi bagian dari cerita rakyat Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat, menyimpan misteri dalam keberadaannya.

Menurut penelitian di Jurnal Sasindo Unpam, masyarakat Alahan Panjang, Sumatra Barat, meyakini keberadaan orang bunian, mempercayai bahwa pergi sendirian ke hutan bisa mengakibatkan pertemuan dengan makhluk ini.

Orang bunian, digambarkan tinggal di hutan Gunung Kerinci, Jambi, memiliki dimensi hidup yang berbeda dengan manusia.

Mereka memiliki kemampuan supranatural dan bisa berpura-pura menjadi manusia. Meski tidak jahat, orang bunian hanya bisa dilihat oleh orang tertentu, hidup di dimensi berbeda, dan memilih untuk terlihat saat kasat mata.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Situs Gunung Padang: Penemuan Arkeologis Pertama pada 1914 oleh Ahli Arkeologi Belanda

Dalam novel "Anak-Anak Langit" karya Mohd Amin MS, orang bunian dianggap sebagai makhluk halus yang tinggal di gunung dan hutan.

Perkampungannya indah dan memiliki perputaran waktu yang berbeda, membuat pendaki yang masuk ke sana merasa terlena dan lupa akan dunia luar.

Bahkan, orang yang hilang di perkampungan bunian bisa merasa tinggal selama beberapa tahun, padahal di dunia nyata hanya beberapa hari.

Godaan orang bunian pada pendaki sering dimulai dengan aroma masakan dewa menjelang maghrib.

BACA JUGA:Kontroversi Situs Gunung Padang: Klaim Peradaban Maju Dipertanyakan

Kategori :