Kisah kedua, berasal dari Cappadocia, menambah dimensi romantis.
Di sini, perempuan sengaja menambahkan garam ke kopi untuk melihat reaksi calon suami.
Jika suami calon menikmatinya, itu menjadi tanda penerimaan tanpa syarat, sementara penolakan menandakan keinginan untuk lebih mengenal sebelum menikah.
Meskipun tradisi ini sekarang jarang dilakukan, beberapa keluarga di Turki tetap mempertahankan praktik ini.
BACA JUGA:Lapas Kelas III Pagar Alam Berikan Bantuan ke Korban Kebakaran
Ini membuktikan bahwa kopi tidak hanya tumbuh bersama budaya Turki, tetapi juga tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Sajiannya yang unik telah menarik penikmat kopi dari seluruh dunia. (*)