Al-Quran Akan Dibakar, Aneh Negara Ini Memberikan Izin, Bentrokan Massa Pecah

Selasa 16-01-2024,17:58 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sebuah kontroversi mencuat di Belanda ketika gerakan Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat (PEGIDA) mendapat izin untuk membakar Al-Quran di kota Arnhem.

Seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Senin (15/1/2024), Bentrokan pun terjadi antara kepolisian dan kelompok yang menentang rencana tersebut.

Pemimpin PEGIDA, Edwin Wagensveld, yang berencana membakar Al-Quran, ditempatkan dalam perlindungan polisi setelah bentrokan meletus.

Sejumlah orang ditangkap atas tuduhan ketidakpatuhan publik, sementara tiga polisi mengalami luka ringan.

BACA JUGA:Cegah Kebisingan dan Polusi Suara, Lantas Polres Empat Lawang Lakukan Sosialisasi

Meskipun Wali Kota Arnhem, Ahmed Marcouch, menyatakan bahwa pembakaran kitab suci tidak dilarang di Belanda, ia menekankan bahwa tindakan kekerasan tetap tidak dapat diterima.

Setiap wali kota memiliki wewenang untuk melarang unjuk rasa jika dianggap dapat mengganggu ketertiban umum.

Kritik pun datang dari anggota dewan kota Yildirim Usta, yang menyebut aksi PEGIDA sebagai kejahatan kebencian dengan kedok kebebasan berpendapat.

Usta berencana mengambil inisiatif di dewan kota untuk melawan kejahatan kebencian.

BACA JUGA:Gelar Kegiatan Tebus Murah dan Pemberdayaan UMKM

Pemimpin PEGIDA, Wagensveld, sebelumnya sudah beberapa kali merencanakan aksi serupa di berbagai wilayah Belanda.

Kontroversi sebelumnya terjadi saat ia merobek Al-Quran di depan gedung parlemen dan di depan Kedutaan Besar Turki.

Meski demikian, peristiwa ini mencerminkan kompleksitas seputar kebebasan berpendapat dan penanganan ketidaksetujuan dalam masyarakat Belanda yang multikultural. (*)

Kategori :