Penderita anoreksia biasanya melakukan diet secara berlebihan, menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrem.
Anoreksia dan bulimia tampak serupa namun sesungguhnya merupakan hal yang berbeda. Dibandingkan anoreksia, bulimia merupakan kondisi yang lebih parah.
Orang dengan bulimia bisa makan secara normal, bahkan cenderung berlebihan ketika dalam kondisi tertekan.
BACA JUGA:Pecinta Matic Wajib Tau, Ini 3 Motor Terbaru Yamaha! Ada Apa Yah?
Pada saat itu, otak dan pikiran akan mengatakan bahwa makanan bisa membuat gemuk.
Agar hal tersebut tidak terjadi, penderita bulimia lalu berusaha mengeluarkan makanan yang sebelumnya sudah dilahap, secara paksa.
Mereka memancing diri sendiri untuk muntah.
Penderita anoreksia dan bulimia tidak hanya terganggu secara fisik, namun juga psikologis.
BACA JUGA:Mobil Station Wagon Murah Ada yang 20 Jutaan, Pilihan Unik di Indonesia
Untuk mengatasi dua kondisi diatas, dokter biasanya akan menyarankan agar pasien melakukan konseling, sekaligus mengembalikan fisiknya agar sehat Kembali.
Selain mengatur pola makan, diberikan tambahan vitamin agar bisa membantu tubuh Kembali terpenuhi semua asupan yang dibutuhkan dan mampu untuk beraktivitas seperti sediakala.
5. Nafsu makan Anda terganggu
Ada beberapa alasan kenapa seseorang tidak bernafsu untuk makan. Pertama adalah karena sakit, hal ini disebabkan tubuh yang lebih fokus untuk melakukan perbaikan sel-sel yang rusak lebih dulu sehingga nafsu makan terasa hilang.
BACA JUGA:Suzuki Jimny Long Siap Mengaspal Di Indonesia Dengan Keunggulan dan Keunikan Terbaru
Alasan kedua adalah alasan eksternal seperti sibuk bekerja Dimana otak Anda hanya fokus kepada pekerjaan.
Alasan ketiga adalah karena Anda sedang menghadapi hal yang sangat penting, sehingga Anda tidak bisa memikirkan makanan atau makan justru bisa membuat perut Anda merasa mulas.