Mereka biasanya datang pada malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon, yang dianggap sebagai hari-hari keramat.
Dede mengungkapkan bahwa sumur Panyipuhan juga sering menjadi tempat untuk melakukan ritual-ritual tertentu, seperti ngalap berkah, ngalap rejeki, atau ngalap jabatan.
Ritual ini biasanya dilakukan dengan membawa sesaji, kembang, atau dupa. Selain itu, ada juga yang melakukan ritual dengan membawa binatang, seperti ayam, kambing, atau sapi.
Tentu saja, lokasi-lokasi keramat yang menjadi favorit caleg jelang pemilu memiliki latar belakang sejarah, budaya, atau agama yang kuat.
BACA JUGA:Mistis Desa Setia Bakti, Aceh: Pengalaman Unik Bertemu dengan Jin Keramat
BACA JUGA:Pertemuan Misterius di Gunung Keramat, Rama dan Bunian Jawa Barat
Lokasi-lokasi ini diyakini bisa memberikan kekuatan magis bagi caleg yang datang ke sana.
Namun, sebenarnya yang terpenting adalah niat, usaha, dan doa yang tulus dari caleg itu sendiri.
Tanpa itu, semua lokasi keramat tidak akan memberikan hasil yang diharapkan. (*)