SEMARANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kata 'kalang' dalam bahasa Jawa membawa kita ke dalam sejarah menarik kelompok masyarakat yang sengaja dibatasi oleh otoritas atau mayoritas.
Temuan prasasti kuburan candi di desa Tegalsari, Kawedanan Tegalhjo, Kabupaten Magelang, mengungkap keberadaan orang Kalang sejak masa sebelum Jawa mengenal agama Hindu pada tahun 753 Saka atau 831 Masehi.
BACA JUGA:Misteri Batu Tenganar dan Makam Raja Burung Keajaiban Pulau Kei Kecil
BACA JUGA:Misteri Rumah Kapal di Teluk Betung Utara, Lampung Penampakan Yang Mengerikan
Mitologi sekitar orang Kalang menggambarkan mereka sebagai maestro pembuat candi dengan kekuatan fisik luar biasa, mungkin berasal dari istilah "khmer" atau Kamboja.
Kemiripan antara candi di Jawa dan khmer memunculkan spekulasi tentang hubungan sejarah antara kedua budaya tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Jumat Tanggal 13, Dari Hari yang Dianggap Sial hingga Momen Kematian Tragis
BACA JUGA:Gajah Purba Kisah Tiga Generasi di Situs Sangiran, Indonesia
Namun, dengan masuknya agama Hindu, orang Kalang menghadapi penolakan dalam sistem pengastaan karena ketidakjelasan mengenai asal-usul nenek moyang mereka.
Akibatnya, mereka terpaksa tinggal di daerah-daerah terpencil, seperti pantai, tepi sungai, lereng gunung, dan tanah tandus.
BACA JUGA:Kilang Minyak Balikpapan Misteri Penampakan Hantu Tanpa Kepala dan Jejak Sejarah yang Angker
Beberapa bahkan menjalani kehidupan nomaden, bermigrasi dari hutan ke hutan.
Ironisnya, kondisi lingkungan yang keras membentuk mereka menjadi pekerja keras.
BACA JUGA:Hotel Sky Garden Semarang: Memeluk Sejarah dan Mistis Di Kota Semarang