Selama delapan tahun mendampingi Soekarno, Bambang mencatat kebiasaan egaliter Soekarno dalam makanan dan minuman.
Pagi-pagi, Soekarno tidak hanya minum kopi sendiri, tetapi mengajak seluruh ajudan dan pegawai istana untuk sarapan bersama.
Suasana yang penuh canda tawa ini tidak hanya memperlihatkan kedekatan antara Presiden dan stafnya, tetapi juga mencerminkan kepemimpinan yang inklusif.
BACA JUGA:Alami Perampokan Bendahara Samsat Empat Lawang Berikut Keronologi Dan Jumlah Kerugian
Dalam segala aspek, Soekarno memancarkan kepribadian yang sederhana, ramah, dan tegas, menciptakan kesan mendalam bagi mereka yang berkesempatan mendekatinya.***