Kisah Bangsawan Bijak, Bagaimana Seni Selamatkan Kerajaan Solo dari Kehancuran! - Sejarah Kota Solo

Selasa 02-01-2024,11:59 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kota Surakarta, yang akrab disapa Kota Solo, membawa identitas yang khas dengan slogannya yang penuh makna, ‘The Spirit of Java’—yang secara harfiah berarti jiwanya Jawa. 

Terletak di tepian Sungai Bengawan Solo, kota ini tidak hanya mencirikan keindahan alamnya, tetapi juga merupakan pusat budaya Jawa yang menarik dan masih lestari hingga kini.

BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya

Dua istana kerajaan yang menjadi penanda kuat kekayaan budaya Solo adalah Kraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. 

Kraton Kasunanan Surakarta, sebagai tempat kediaman Sultan, menjadi saksi bisu sejarah kejayaan dan kemegahan kerajaan Jawa. 

BACA JUGA:Inilah Kota Tua Semarang yang Penuh Intrik dan Keajaiban Historis!

Sementara Pura Mangkunegaran, dengan arsitektur yang memukau, mencerminkan keanggunan dan kebesaran budaya Jawa.

Bagi para wisatawan, Solo juga dikenal sebagai surganya batik. 

Kesenian tradisional ini telah mengukir reputasi Kota Solo sebagai sentra batik yang menawarkan ragam motif dan desain unik. 

Sebagai warisan budaya, batik Solo tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin membawa pulang potongan sejarah kain yang indah.

BACA JUGA:Ternyata, Kota Salatiga Punya Misteri Kuno! Apa Saja? Simak Yuk!

Sejarah Kota Solo

Sejarah kuno Solo dimulai jauh sebelumnya, ketika manusia purba Homo erectus pertama kali ditemukan di Sangiran, Kabupaten Sragen. 

Namun, perubahan signifikan terjadi ketika Kota Surakarta, yang dikenal sebagai Solo, berdiri di tepi Sungai Solo. 

Nama "Solo" ternyata berasal dari Desa Sala, tempat berdirinya Surakarta.

Kategori :