Sumpah Kawulo Gusti, Rahasia Kekompakan Pangeran Sambernyawa dan Rakyat - Asal-usul Kabupaten Wonogiri

Selasa 02-01-2024,08:40 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kabupaten Wonogiri di Provinsi Jawa Tengah memiliki sejarah yang kaya, tak terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Pangeran Sambernyawa, atau dikenal sebagai Raden Mas Said. 

Wonogiri, berasal dari kata Jawa wana (alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/pegunungan), menggambarkan wilayahnya yang didominasi sawah, hutan, dan gunung.

BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya

Pangeran Sambernyawa lahir di Kartasura pada 8 April 1725, mengalami kehidupan sulit setelah ayahnya dibuang oleh Belanda. 

Kehilangan kedudukan di Keraton Kartasura memotivasi Raden Mas Said untuk melawan ketidakadilan Raja Paku Buwono II. 

BACA JUGA:Rakai Garung, Ayah Rakai Pikatan yang Menolak Permintaan Raja Sriwijaya - Asal-usul Kabupaten Temanggung

Keinginannya untuk menuntut keadilan diabaikan, dan peristiwa ini mendorongnya untuk keluar dari keraton.

Bersama pamannya dan pengikutnya, Raden Mas Said tiba di Dusun Nglaroh, Selogiri, tempat dimulainya perjuangan melawan ketidakadilan dan penjajahan. 

Watu Gilang, sebuah batu strategis, menjadi saksi awal perlawanan. 

Mereka membentuk pasukan Punggowo Baku Kawandoso Joyo, dan dukungan rakyat Nglaroh membantu membentuk pemerintahan awal yang menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri.

BACA JUGA:Keliling Dunia Tanpa Keluar Negeri, Nikmati Pesona Kabupaten Tegal!

Pangeran Sambernyawa menjalankan perjuangannya dengan semboyan "Kawulo Gusti" atau "Pamoring Kawulo Gusti," menciptakan konsep manajemen pemerintahan Tri Darma, dan merumuskan semboyan "Tiji tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh." 

Kegigihannya dalam 250 pertempuran tanpa kekalahan memberinya gelar "Pangeran Sambernyawa."

Melalui perundingan dengan Sunan Paku Buwono III, Pangeran Sambernyawa mendapatkan wilayah kekuasaan dan menjadi Adipati Miji bergelar KGPAA Mangkunegoro I pada 17 Maret 1757. 

Dia membagi wilayah Wonogiri menjadi lima dengan karakteristik masyarakat yang berbeda, menerapkan konsep kepemimpinan yang sesuai.

Kategori :