RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kabupaten Banjarnegara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 1.064,52 km persegi.
Kabupaten ini terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa yang beragam dalam hal geografi, budaya, dan sejarah.
BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya
Kabupaten Banjarnegara dapat dibagi menjadi tiga wilayah berdasarkan reliefnya, yaitu:
Wilayah utara, yang didominasi oleh pegunungan dengan bentang alam yang bergelombang dan curam. Wilayah ini meliputi kecamatan Kalibening, Wanayasa, Karangkobar, Pagentan, Pejawaran, Batur, Madukara, Banjarmangu, dan Punggelan. Di wilayah ini terdapat beberapa objek wisata alam yang menarik, seperti Dieng Plateau, Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan Candi Arjuna.
BACA JUGA:Dokumen Langka! Pengakuan Pemimpin Soewarno Honggopati Tjitrohoepojo Tentang Kabupaten Sukoharjo
Wilayah tengah, yang didominasi oleh dataran rendah yang subur dan dilintasi oleh sungai Serayu. Wilayah ini meliputi sebagian kecamatan Banjarnegara, Madukara, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, Purwareja Klampok, Susukan, Rakit, Wanadadi, dan Banjarmangu. Di wilayah ini terdapat beberapa objek wisata budaya dan sejarah, seperti Museum Ronggowarsito, Monumen Perjuangan Banjarnegara, dan Makam Pangeran Diponegoro.
Wilayah selatan, yang didominasi oleh pegunungan dengan relief yang curam dan berbatasan dengan Samudera Hindia. Wilayah ini meliputi sebagian kecamatan Banjarnegara, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, dan Susukan. Di wilayah ini terdapat beberapa objek wisata pantai dan laut, seperti Pantai Karangbolong, Pantai Widarapayung, dan Pantai Sigandu.
Sejarah Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara memiliki sejarah yang panjang dan berhubungan erat dengan kabupaten Banyumas.
BACA JUGA:Tragedi dan Kemenangan, Perang Mangkubumen yang Membentuk Identitas Kabupaten Sragen!
Kabupaten ini didirikan pada tanggal 26 Februari 1571, berdasarkan peristiwa pembagian Kadipaten Wirasaba menjadi empat bagian oleh Jaka Kaiman, yang diangkat menjadi Adipati Wirasaba oleh Sultan Pajang.
Jaka Kaiman adalah seorang putra raja Pajajaran yang melarikan diri ke Wirasaba setelah kerajaannya dihancurkan oleh Kesultanan Demak.
Di sana, ia menikahi putri Adipati Wirasaba dan menjadi menantu Sultan Pajang. Ketika mertuanya meninggal, ia diangkat menjadi penggantinya oleh Sultan Pajang.
Namun, Jaka Kaiman merasa tidak pantas menjadi adipati karena ia bukan keturunan Wirasaba.