RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada suatu hari di hutan belantara, seekor monyet bernama Mangara menemukan pohon pisang yang sangat berbuah lebat.
Tanaman itu memiliki buah pisang emas yang begitu menggoda.
Mangara yang serakah langsung memakan sebanyak mungkin pisang tanpa memikirkan yang lain.
Tiba-tiba, Katak Kunti, yang tinggal di dekat situ, muncul dan memperingatkan Mangara, "Hati-hati, Mangara! Jangan terlalu serakah, karena setiap tindakan memiliki konsekuensi." ujar katak
BACA JUGA:Epik di Lereng Gunung, Pertarungan Sengit antara Ular Sankara dan Burung Elang Garuda
Namun, Mangara hanya tertawa meremehkan dan terus menyantap pisang tanpa henti. Katak Kunti yang bijak kemudian berkata, "Kalau begitu, aku akan menanam pisangku sendiri dan berbagi dengan yang lain. Kita dapat saling membantu dan menikmati hasil bersama." ucapnya
Tak lama kemudian, Mangara merasa kenyang dan bahagia sementara Katak Kunti mulai menanam bibit pisang.
Beberapa bulan kemudian, hutan dipenuhi dengan pohon pisang yang lebat.
BACA JUGA:Pelajaran Berharga dari Lomba Lari, Kesombongan Kancil dan Kebijaksanaan Kura
Katak Kunti dan hewan-hewan lain gembira sambil berbagi hasil tanaman mereka.
Sementara itu, pohon pisang yang dulu dimiliki Mangara tidak lagi berbuah, karena kegilaannya yang serakah telah merugikan alam.
Mangara merasa menyesal dan bertobat, belajar bahwa kebahagiaan sejati berasal dari berbagi dan merawat alam.
BACA JUGA:Simba, Kisah Keberanian dan Kebijaksanaan dalam Menjadi Raja Hutan
Kisah ini mengajarkan bahwa keserakahan hanya membawa dampak negatif, sedangkan kerja sama dan kepedulian terhadap lingkungan dapat menciptakan kehidupan yang harmonis bagi semua makhluk. (Pad)