Erupsi Gunung Marapi: 11 Pendaki Tewas, Fakta-fakta yang Perlu Diketahui
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gunung Marapi, yang terletak di Sumatera Barat, baru-baru ini mengguncang dengan erupsi dahsyatnya yang menyebabkan kematian 11 pendaki.
Tragedi ini membawa dampak yang mendalam, memunculkan pertanyaan mengenai keamanan pendakian dan persiapan di area rawan bencana.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fakta-fakta terkait erupsi Gunung Marapi yang perlu diketahui, serta menggali implikasi serta langkah-langkah pencegahan yang mungkin diperlukan di masa depan.
BACA JUGA:Kehidupan Petani di Lereng Gunung Tetap Berjalan Normal Meskipun Erupsi Marapi
1. Pendaki Terdampak dan Korban Meninggal
Pada erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12), 75 pendaki berada di gunung tersebut. Kepala Kantor SAR Kota Padang mencatat bahwa 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 49 lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
2. Tinggi Kolom Abu dan Suara Gemuruh
Gunung Marapi, setinggi 2.891 mdpl, mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 3.000 meter dari puncak kawah. Suara gemuruh menyertai kejadian tersebut, dicatat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
3. Hujan Abu di Wilayah Terdekat
Wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, mengalami hujan abu dengan intensitas tinggi, menciptakan suasana pekat dan gelap.
Tim BPBD Kabupaten Agam bersama PMI membagikan masker kepada masyarakat dan mengimbau agar tetap berada di dalam rumah.
BACA JUGA:Viral Ibu-Ibu Melawan Arus Marahi Petugas Polantas Di Jalan Raya
4. Evakuasi dan Pencarian Pendaki
Proses evakuasi dilakukan terhadap 11 pendaki yang meninggal dunia. Dari 49 yang selamat, sebagian sudah dipulangkan, sementara 12 pendaki masih dalam pencarian. Beberapa pendaki dirawat di RS Padang Panjang dan RS Bukittinggi.