Masyarakat desa menggunakan bahasa burung ini dalam berbagai situasi, mulai dari memberitahu tentang pengunjung, meminta bantuan, hingga membuat undangan untuk minum teh.
Bahasa burung memungkinkan mereka membuat percakapan yang rumit dan panjang hanya dengan siulan, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan kebahagiaan komunitas.
BACA JUGA:Gobekli Tepe: Misteri Kuil Tertua di Dunia yang Mengubah Sejarah
Ancaman Teknologi dan Upaya Pelestarian
Sayangnya, perkembangan teknologi membawa ancaman terhadap keberlangsungan bahasa burung Desa Kuskoy.
Generasi muda mulai beralih menggunakan ponsel dan pesan teks, mengancam warisan budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Untuk menjaga keunikan ini, pemerintah Distrik Çanakçı telah menyelenggarakan festival tahunan yang diprakarsai oleh Kocek, kepala asosiasi bahasa burung Desa Kuskoy.
Festival Tahunan: Pelestarian dan Pemacu Kesadaran
Festival tersebut, berlangsung selama 15 tahun terakhir, bertujuan mempromosikan bahasa dan budaya Desa Kuskoy.
Meski tantangan tetap ada, upaya pemerintah dan kesadaran masyarakat diharapkan dapat melestarikan bahasa burung Desa Kuskoy sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas unik desa ini.
Keseimbangan antara modernitas dan pelestarian tradisi menjadi kunci untuk menjaga kekayaan budaya yang memancar dari bahasa burung Desa Kuskoy. (*)