BACA JUGA:Revitalisasi Danau OPI Hampir Rampung
"Setelah enam bulan pelepasliaran, diharapkan proporsi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di Kota Bandung mencapai 60 persen di lingkungan alamiah," jelas Ira.
"Sisanya akan berlangsung secara alamiah dengan perkawinan antar nyamuk di alam. Dan dampaknya baru terlihat setahun atau dua tahun setelah pelepasliaran pertama nyamuk," tambahnya.
Sebagai informasi, Kota Bandung menjadi salah satu wilayah program penyebaran nyamuk ber-Wolbachia karena menduduki peringkat pertama kasus DBD selama tiga tahun berturut-turut, menurut data dari Kemenkes.
BACA JUGA:Ingatkan Bahaya Demam Berdarah Dengue
Selain Kota Bandung, Kemenkes RI juga menetapkan empat wilayah lain yang menjadi uji coba penyebaran nyamuk ber-Wolbachia, yaitu Kupang (Nusa Tenggara Timur), Bontang (Kalimantan Timur), Semarang (Jawa Tengah), dan Jakarta Barat (DKI Jakarta). (Pad)