Memberikan tumbal atau mahar sebagai imbalan atau ganti rugi atas pesugihan yang diberikan.
Tumbal atau mahar ini bisa berupa hewan, barang, uang, atau bahkan nyawa manusia, terutama anggota keluarga atau orang terdekat.
Tumbal atau mahar ini harus diserahkan kepada makhluk ghaib sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
Itulah beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku pesugihan di Jawa.
BACA JUGA:8 Tanda yang Dialami Calon Tumbal Pesugihan, Nomor 3 Gelisah dan Sulit Tidur!
Namun, perlu diingat bahwa pesugihan adalah sebuah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama dan moral.
Pesugihan juga tidak menjamin kebahagiaan atau keselamatan bagi pelakunya, karena bisa saja pesugihan tersebut berakhir dengan malapetaka atau musibah.
Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak melakukan pesugihan, melainkan berusaha mencari rezeki yang halal dan berkah dengan cara yang benar dan jujur. (*)