OpenAI, perusahaan di balik teknologi ChatGPT, juga terlibat dalam perdebatan ini.
Meskipun OpenAI telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaan produknya dalam konteks politik, seperti melarang pembuat gambar DALL-E untuk menciptakan figur publik tertentu, celah tetap ada.
Reuters, sebagai contoh, berhasil membuat gambar sejumlah politisi AS, termasuk mantan Wakil Presiden Mike Pence, meskipun upaya pembuatan gambar Trump dan Biden ditolak sesuai dengan kebijakan konten OpenAI.
CEO OpenAI, Sam Altman, telah menyuarakan kekhawatiran terhadap integritas pemilu, mendesak adanya regulasi yang cepat di sektor ini.
BACA JUGA:Misteri Bahtera Nabi Nuh, Penemuan di Puncak Gunung Ararat, Hebohkan Dunia
Ancaman deepfake menjadi salah satu tantangan serius dalam menjaga keaslian informasi dan citra tokoh politik, mempertanyakan masa depan pemilu yang bebas dari manipulasi teknologi AI. ***