Penemuan ini juga mengungkap dampak mosaikisme evolusioner pada evolusi burung purba, dengan kemiripan morfologi aneh pada beberapa avialan lainnya seperti troodontidae dan dromaeosauridae.
BACA JUGA:Revelasi Terbaru: Isi Surat Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi Mengenai G30S/PKI
Latar belakang geologis Zhenghe, yang dipengaruhi oleh aktivitas tektonik intensif selama akhir zaman Jurassic hingga awal zaman Kapur, menciptakan lingkungan ideal untuk pengawetan fosil.
Tim penelitian menemukan keanekaragaman fauna darat, menamainya Fauna Zhenghe.
BACA JUGA:Mahasiswa ITB Diduga Joki CPNS Kejaksaan, Terkait dengan Pejabat Pemprov Lampung
Penanggalan radioisotop menempatkan penemuan ini dalam rentang waktu 150-148 juta tahun yang lalu.
Temuan ini tidak hanya menambah pemahaman tentang avialae Jurassic secara stratigrafi, tetapi juga mengonfirmasi posisi geografisnya sebagai salah satu yang paling selatan.
BACA JUGA:Kajati Lampung Menegaskan Pelaku Joki Tes CPNS Bukan Pegawai Kejaksaan
Melalui penemuan Fujianvenator, tim ilmuwan berencana untuk melanjutkan eksplorasi di Zhenghe dan daerah sekitarnya, membawa harapan akan penemuan lebih lanjut yang dapat merinci lebih lanjut tentang evolusi dan kehidupan pada periode tersebut.***