JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, menekankan bahwa penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 bukan hanya sekadar turnamen, melainkan sebuah momentum penting untuk membenahi kompetisi sepak bola Indonesia.
Dalam pernyataannya, Ratu Tisha menyoroti pentingnya tata kelola sepak bola yang mencakup berbagai sektor, tidak hanya aspek teknis.
Menurutnya, Piala Dunia ini harus menjadi ajang pembelajaran bagi semua pihak terlibat, termasuk pemain, pelatih, wasit, administrator, event organizer, media, komunikasi, brand, dan lainnya.
"Tema 'Inspiring Stars' yang ditetapkan FIFA harus menjadi sumber inspirasi untuk talenta sepak bola di masa depan, tidak hanya pemain tetapi juga pelatih, wasit, dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan," ujarnya.
BACA JUGA:Arsenal Terkapar di Tangan Keputusan Kontroversial
Piala Dunia U-17 2023 diharapkan tidak hanya sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai ajang transfer pengetahuan.
FIFA memilih Indonesia sebagai tuan rumah dengan harapan membantu perkembangan sepak bola di negara ini.
"Ini adalah kesempatan untuk merefleksikan pengetahuan yang kita terima dari FIFA kepada liga kita sendiri, dengan fokus pada pengembangan sepak bola," terang Ratu Tisha mengungkapkan.
Salah satu aspek penting yang ditekankan oleh Ratu Tisha adalah manajemen pertandingan.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Berpeluang Jadi Juara Grup A di Piala Dunia U-17 2023, Jika...
Dia menempatkan orang-orang yang ahli di bidang ini di kepanitiaan, khususnya Head of Competition yang diisi oleh Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Manajemen pertandingan menjadi area utama yang perlu ditingkatkan dan dipelajari detail regulasinya," tambahnya.
Selain memberikan dampak positif dalam dunia sepak bola, Piala Dunia U-17 2023 juga diharapkan dapat memajukan sektor ekonomi.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menekankan perlunya dampak ekonomi bagi industri sepak bola Indonesia.