Penerbitnya adalah Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen, sebuah Lembaga penerbitan peta nusantara di zaman Belanda.
BACA JUGA:Keistimewaan 4 Jenis Burung yang Disebut dalam Al-Qur'an: Hudhud, Gagak, Ababil, dan Salwa
Dalam Bahasa Indonesia, peta tersebut mengacu pada wilayah pesisir dan pedalaman Borneo atau Kalimantan.
Di dalam peta tersebut, Muller menulis sebuah kawasan bernama Tandjong Sarandjana yang terletak sebelah selatan Pulau Laut.
Lokasi tersebut berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang (Pulau Kijang).
BACA JUGA:Misteri Hantu Kandole: Legenda Wanita Cantik dengan Punggung Berlubang dari Sulawesi Tenggara
Lalu, apakah saat ini nama Kota Saranjana ada di Google Maps?
Berdasarkan penelusuran kami, nama Kota Saranjana itu sudah ada di Google Maps.
Dengan mengetikan Saranjana di kolom pencarian, maka lokasi yang dimaksutpum ada di Google Maps, berikut lokasi berbagai fasilitas umum seperti Mall, dan lokasi stasiun pengisian daya untuk mobil listrik.
Namun saat kami mencoba merubah jenis peta ke mode Satelit, lokasi yang dimaksut tidak ada penampakan kota pada umumnya.
BACA JUGA:Gunung Ciremai, Keindahan Alam dan Misteri Legenda di Jawa Barat
Berbagai cerita dapat membikin melongo orang yang mendengar cerita tentang kota itu.
Seperti cerita tentang pemesana alat berat ke kota gaib itu yang merupakan salah satu mitos yang masih populer hingga kini.
Disebutkan, pada tahun 1980-an pemerintah setempat dikagetkan dengan kedatangan pesanan sejumlah alat berat berharga fantastis dari Jakarta.
BACA JUGA:Kisah Misteri Puake, Penunggu Sungai Kapuas Berwujud Naga Raksasa
Meski begitu, pesanan tersebut sudah lunas dan pemesannya adalah seseorang dengan alamat Kota Saranjana.