Dalam pertarungan ini, Musashi mampu menggunakan kecepatan dan keahlian pedangnya untuk mengalahkan sang pendeta.
BACA JUGA:Salahuddin Al Ayyubi: Pemimpin Agung yang Mengukir Sejarah Islam
Namun, pertarungan paling ikonik dalam sejarah Musashi adalah melawan Sasaki Kojiro pada tahun 1612 di Pulau Ganryu.
Kojiro adalah seorang ahli pedang yang sangat terampil dan terkenal dengan pedang panjangnya yang disebut "Monohoshizao" (Penjepit Rambut).
Musashi tiba di pulau ini terlambat, tetapi menggunakan pedang pendek yang dibuat dari sebatang penggaris yang ia potong sebagai senjatanya.
Dalam pertarungan ini, Musashi berhasil mengalahkan Kojiro dalam sebuah pertarungan yang epik.
BACA JUGA:Raja Yeonsangun, Eksekusi Pejabat Kerajaan Untuk Kembalikan Kehormatan Ibunya
Karya Tulis dan Filsafat Perang
Musashi bukan hanya seorang ahli pedang, tetapi juga seorang penulis.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah "The Book of Five Rings" (Gorin no Sho).
Buku ini adalah sebuah panduan yang memuat prinsip-prinsip dasar tentang seni bela diri, strategi, dan filsafat perang.
Musashi menguraikan konsep-konsep seperti "mushin" (pikiran tanpa pikiran) dan "fudoshin" (pikiran tak tergoyahkan) yang menjadi inti dari pemikirannya tentang pertempuran.
BACA JUGA:Marie Curie, Wanita Pertama Pemenang Nobel, Penemu Radium dan Meninggal Karena Penemuanya Sendiri
Gorin no Sho juga mengandung wawasan tentang berbagai jenis senjata, strategi perang, dan bagaimana seorang pejuang harus berpikir dan bertindak di medan pertempuran.
Buku ini telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak praktisi seni bela diri dan pemimpin militer selama berabad-abad.
Kehidupan Akhir dan Kematian